Apa itu Commercial Use dan Editorial Use Only dalam Dunia Microstock.

Erwin Wirapratama
3 min readJan 17, 2020

--

“Mas foto gundam saya gk di approve shutterstock, kenapa ya?”
“Mas gambar vector VW kodok kok di tolak, padahal bikin sendiri loh?”

Hehehe…
Pertanyaan semacam itu sering muncul ya di grup shutterstock, dreamstime dan microstock contributor lainnya.

Kenapa sih hal itu bisa terjadi?!
Sebelum saya menjelaskan lebih jauh, izinkan saya mengulang aturan dasar dalam bermain microstock, yaitu:

“buatlah karya original, yang tidak mengandung brand (merek dagang) tertentu, menampilkan bagian yang identik dengan sesuatu yang sudah di kenal dan punya hak paten”.

Nah dari statment yang mendasar tersebut sudah jelas ya, bahwa yang kita jual di shutterstock, dreamstime, dan microstock lainnya adalah karya yang lisensinya di perdagangkan untuk kebutuhan commercial.

Apa sih kebutuhan commercial?
Kebutuhan commercial disini, maksudnya ialah karya kita digunakan untuk kegiatan promosi dan pemasaran. Ditempatkan dikemasan, periklanan dan material promosi lainnya. Sehingga sangat tidak mungkin menampilkan brand orang lain atau bentuk yang sudah ada hak patennya seperti VW kodok, action figure ternama layaknya gundam dan lain-lain.

“tapi saya suka dan hobi mengambil foto atau menggambar action figure favorit saya, lagian ada tuh yang upload foto gundam dan diterima”

Nah… untuk hal tersebut shutterstock dan beberapa microstock agency menawarkan solusi, dan memang ada alternatif jalurnya yang disebut editorial use only.

Apa sih editorial use only?
Editorial use only artinya gambar kita hanya boleh digunakan untuk keperluan liputan dan aktifitas jurnalistik. Tidak bisa untuk keperluan komersial seperti periklanan dan material promosi lainnya.

Pilihan ini bisa kita pilih biasanya ditempatkan saat kita keywording dan isi deskripsi, maka akan ada opsi yang harus dicentang.

Jadi klo teman-teman memang hobi banget mengambil karya yang berisi item-item yang menyangkut produk terkenal seperti action figure dan lain-lain, maka kalian harus mencentang bagian itu ya.

Jadi karya teman-teman gak masuk commercial use, tapi editorial use only (untuk kebutuhan liputan dan aktifitas jurnalistik).

“Kalau masalah harganya gimana, apakah beda dengan commercial use?”

Setiap agency punya penerapan harga berbeda-beda dan bisa jadi berubah-ubah, saya tidak bisa simpulkan di artikel ini.

“Oh iya, untuk ilustrasi vector bagaimana?”
“Apakah masih bisa mengambar vector objek yang menyangkut brand ternama?

Setau saya untuk ilustrasi vector bisa, lalu di jual sebagai editorial use only, hanya saja pengawasannya lebih ketat. Mungkin para reviewer khawatir bahwa gambar yang kita buat hanyalah hasil tracing dari foto editorial yang sudah ada.

Jadi saran saya untuk illustrator vector contributor, lebih baik menghindari karya yang ada hubungannya dengan brand ternama, buat saja / gambar saja objek yang benar-benar tidak ada sangkut patutnya dengan brand terkenal baik itu action figure atau apapun.

Selain lebih mudah di approve kita juga tidak perlu mikirin commericial use atau editorial use only, karena gambar original yang benar-benar hasil imajinasi sendiri akan masuk ke commercial use. Dan gambar yang lolos sebagai commercial use sudah pasti bisa digunakan untuk kebutuhan editorial, namun tidak sebaliknya.

Dengan demikian sudah jelas ya teman-teman berbedaan keduanya serta masalah karya teman-teman yang di tolak terkait hal tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
Terimakasih atas waktunya.

Salam dari sahabatmu,
Erwin Wirapratama

Rekomendasi Terkait:
Tips Sukses Shutterstock: Cara Membuat Deskripsi dan Keywording yang Efektif

--

--

Erwin Wirapratama
Erwin Wirapratama

Written by Erwin Wirapratama

Graphic Designer, Microstock Contributor & Digital Product Reviewer

No responses yet